Oleh: Sulthon Sulaiman (Kepala MTsN 4 Denanyar Jombang)
JOMBANG – Pagar madrasah bukanlah sekadar pembatas ruang. Ia adalah garis awal di mana proses panjang pembentukan karakter dimulai. Pada Senin, 13 Oktober 2025 yang cerah itu, di lapangan Kampus 3 MTsN 4 Denanyar Jombang, kami kembali menyaksikan sebuah mozaik indah dari pendidikan karakter yang berkesinambungan. Sebuah upacara bendera yang khidmat, yang jauh melampaui sekadar rutinitas, menjadi ruang hidup di mana nilai-nilai disiplin, tanggung jawab, dan akhlaqul karimah dirawat dan disemaikan.
Sebagai Kepala Madrasah, saya memandang upacara bendera sebagai mikrokosmos dari visi pendidikan kami. Ia adalah cermin miniatur dari tata kehidupan yang ingin kami bangun. Hari itu, barisan rapi peserta upacara—seluruh kelas IX putri dan VIII putra—adalah kanvas tempat prinsip-prinsip dasar karakter itu dilukiskan. Setiap ketegakan badan, setiap pandangan fokus ke depan, adalah manifestasi awal dari disiplin yang lahir dari kesadaran, bukan paksaan.
Disiplin: Fondasi yang Terbangun dari Ritme Konsisten
Dalam amanatnya, Ibu Nur Jamilah, Guru Aqidah Akhlaq kami yang berperan sebagai Pembina Upacara, menyentuh akar persoalan. Beliau menegaskan bahwa disiplin dimulai dari hal-hal kecil yang justru paling menentukan. Ketepatan waktu, misalnya, bukan sekadar soal tidak terlambat, tetapi tentang menghargai waktu sebagai anugerah Ilahi dan menghormati hak orang lain untuk mendapatkan pelajaran yang tepat waktu. Mengerjakan tugas dengan bertanggung jawab adalah latihan untuk memegang amanah, sebuah sifat yang akan menjadi modal berharga dalam kehidupan sosial dan profesional mereka kelak.
Sistem gilir berhilir yang kami terapkan, dimana kali ini petugas upacara berasal dari Kelas IX K, adalah strategi kami. Setiap kelas akan mendapat giliran memikul tanggung jawab ini. Di sini, mereka belajar bekerjasama, mengatur strategi, dan merasa memiliki proses tersebut. Inilah esensi tanggung jawab kolektif; memahami bahwa kesuksesan sebuah acara tidak bergantung pada satu orang, tetapi pada sinergi seluruh tim.

Akhlaqul Karimah: Mahkota dari Ilmu yang Diamalkan
Poin terakhir yang disampaikan Ibu Nur Jamilah adalah puncak dari bangunan karakter tersebut: Akhlaqul Karimah. Di MTsN 4 Denanyar Jombang, kami meyakini bahwa ilmu tanpa akhlak adalah seperti pohon tak berbuah. Indah dipandang, tetapi tidak memberikan manfaat yang hakiki. Sebagai madrasah yang memadukan kekayaan iman dan ilmu pengetahuan, akhlak seorang santri adalah identitas utama yang harus melekat.
Apa artinya? Ia terwujud dalam sikap hormat kepada guru yang terlihat dalam setiap sapaan, dalam ketulusan membantu teman, dalam kejujuran mengerjakan ulangan, dan dalam ketabahan menghadapi tantangan zaman tanpa kehilangan jati diri sebagai generasi yang beriman. Upacara yang berlangsung tertib dan penuh semangat meski terik matahari menyengat adalah bukti nyata dari akhlak tersebut: disiplin untuk tetap pada posisi, tanggung jawab atas peran masing-masing, dan keluhuran akhlak yang ditunjukkan melalui sikap hormat dan khidmat selama prosesi.
Pendidikan Karakter yang Berkesinambungan: Bukan Sekadar Seremonial
Upacara ini hanyalah satu titik dalam garis panjang pendidikan karakter berkesinambungan di MTsN 4 Denanyar Jombang. Nilai-nilai yang dikumandangkan dalam amanat pembina upacara, kami hidupkan kembali di dalam kelas, di koridor madrasah, hingga dalam interaksi sehari-hari. Disiplin kami integrasikan dalam manajemen kelas, tanggung jawab kami pupuk melalui proyek-proyek kolaboratif, dan akhlaqul karimah menjadi ruh dalam setiap mata pelajaran, tidak terkecuali sains dan matematika.
Kami tidak berhenti pada pembiasaan, tetapi berusaha melangkah lebih jauh kepada pemahaman (understanding), pembentukan sikap (attitude), dan akhirnya pada tindakan nyata (action). Tujuan akhir kami adalah melahirkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis untuk menjawab tantangan zaman, tetapi juga menjadi manusia yang unggul secara karakter—manusia yang berintegritas, bertanggung jawab, disiplin, dan berakhlak mulia, yang siap memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat, bangsa, dan agamanya.
Pada akhirnya, di bawah sang saka merah putih yang berkibar gagah, kami melihat lebih dari sekadar kain. Kami melihat semangat, cita-cita, dan janji tentang masa depan Indonesia yang lebih baik, yang dirajut oleh generasi muda berkarakter yang lahir dari proses pendidikan yang tidak pernah berhenti memberi makna. MTsN 4 Denanyar Jombang berkomitmen penuh untuk terus menjadi rumah bagi pertumbuhan benih-benih unggul tersebut.
0 Comments