Berguncanglah Arasy penuh suka cita,
melambung riang dalam limpahan bahagia.
Bertambah megah kursi-Nya yang mulia,
menyambut peristiwa teragung di semesta raya.
Langit-langit berhiaskan cahaya gemilang,
menebar sinar bagai bintang yang riang.
Malaikat-malaikat pun riuh bertembang,
bertasbih, bertahmid, beristighfar tiada terbilang:
Subhānallāh… Alhamdulillāh… Lā ilāha illallāh… Allāhu akbar!
Di bumi, seorang ibu mulia memeluk rahmat,
menyimpan janin cahaya, tanda kasih yang tak bersekat.
Hari-harinya dihiasi tanda kemuliaan,
dari awal hingga akhir kehamilan.
Lalu ketika rasa sakit melanda,
atas izin Rabbul Khalq yang Maha Kuasa,
lahirlah sang kekasih, sang rahmat bagi semesta,
dalam sujud, syukur, dan pujian nan mulia.
Ia hadir laksana purnama penuh cahaya,
menerangi kegelapan, membelah gulita.
Wajahnya bagai rembulan di malam paling indah,
membawa damai, sejuk, dan cinta yang melimpah.
Wahai Muhammad, cahaya yang ditunggu-tunggu,
engkau rahmat, engkau penuntun, engkau penyejuk kalbu.
Seisi langit dan bumi menyambutmu penuh rindu,
kebahagiaan semesta, di hari engkau lahir, wahai Nabi yang satu.
Pojok Surau, 5 September 2025
Solomon
0 Comments