JOMBANG – Dalam naungan Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar, MTsN 4 Jombang meneguhkan komitmennya tidak hanya pada keunggulan akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter santri yang utuh. Di tengah gegap gempita dunia digital, perpustakaan madrasah ini tetap berdiri kokoh sebagai “jantung” yang menghidupkan denyut nadi keilmuan dan akhlak mulia.
Bagi para santri, perpustakaan bukan sekadar gedung dengan rak-rak buku, melainkan ruang tempat mereka menjelajahi ilmu, menemukan inspirasi, dan menempa jati diri. Setiap buku yang dipinjam adalah sebuah perjalanan—entah itu menelusuri khazanah keagamaan yang memperkaya spiritualitas, atau menjelajahi pengetahuan umum yang membuka jendela dunia.
“Di sini, santri tidak hanya membaca; mereka belajar tentang nilai-nilai kehidupan,” tutur salah seorang petugas perpustakaan. Proses meminjam dan merawat buku, misalnya, mengajarkan tanggung jawab dan kejujuran. Keteraturan dalam mengembalikan buku tepat waktu melatih kedisiplinan. Bahkan, suasana hening di perpustakaan menjadi sarana latihan konsentrasi dan ketekunan.
Tidak jarang, usai membaca, para santri terlibat dalam diskusi ringan yang penuh semangat. Tradisi bertukar pikiran ini memperkaya pemahaman dan menumbuhkan budaya dialog yang sehat di kalangan mereka.
Di era ketika informasi dapat diakses dengan mudah melalui gawai, kehadiran buku fisik tetap memiliki daya pikatnya sendiri. Ada kedekatan emosional yang tercipta ketika jemari menyentuh halaman, ketika mata menandai kalimat penting, atau ketika hati terpaut dengan aroma kertas yang khas.
Perpustakaan MTsN 4 Jombang dengan demikian bukan hanya sekadar penyedia bahan bacaan, melainkan mitra pendidik yang turut membentuk santri-santri berpengetahuan luas, berkarakter kuat, dan berakhlak Qur’ani. Dari ruang inilah lahir generasi yang siap menghadapi zaman dengan bekal ilmu, iman, dan integritas.
By : Irwan
0 Comments