Jombang, 10 Agustus 2025 – Ahad pagi yang cerah menjadi saksi berlangsungnya kegiatan pengajian rutin guru dan karyawan MTsN 4 Jombang yang digelar di Ruang Guru Kampus 1. Dimulai pukul 07.00 WIB, kegiatan ini dihadiri oleh seluruh tenaga pendidik dan staf, dengan menghadirkan narasumber Ustadz H. Moh. Yazid, S.Ag.
Pengajian rutin ini merupakan bagian dari program pembinaan spiritual yang digagas madrasah untuk meningkatkan pemahaman agama, memperkuat nilai-nilai spiritual, dan menanamkan kesadaran akan pentingnya ibadah dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kegiatan ini, guru dan karyawan diharapkan tidak hanya memperdalam ilmu agama untuk diri sendiri, tetapi juga dapat menularkannya kepada siswa.
Materi Pengajian: Sunnah Ab’ath dan Sunnah Ha’iat
Dalam penyampaiannya, Ustadz H. Moh. Yazid menjelaskan secara rinci dua jenis sunnah dalam sholat, yaitu:
1. Sunnah Ab’ath
Sunnah yang jika ditinggalkan secara tidak sengaja dianjurkan menggantinya dengan sujud sahwi sebelum salam, seperti:
- Tasyahud awal.
- Qunut pada sholat Subuh dan Witir di 15 malam terakhir Ramadhan.
- Membaca salam kedua dalam sholat.
2. Sunnah Ha’iat
Sunnah yang memperindah sholat dan tidak mengharuskan sujud sahwi jika ditinggalkan, antara lain:
- Mengangkat tangan saat takbiratul ihram, ruku’, dan bangun dari ruku’.
- Membaca doa iftitah setelah takbiratul ihram.
- Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di dada.
- Membaca surat setelah Al-Fatihah pada rakaat pertama dan kedua.
- Membaca takbir di setiap pergantian gerakan.
- Membaca bacaan sholat dengan tartil dan khusyuk.
- Salam kedua setelah salam pertama.
Perkara yang Membatalkan Sholat
Selain pembahasan sunnah sholat, beliau juga mengingatkan 10 perkara yang dapat membatalkan sholat, yaitu:
- Bicara dengan sengaja.
- Gerakan yang banyak tanpa kebutuhan.
- Keluar hadas besar maupun kecil.
- Terkena najis yang baru.
- Terbukanya aurat.
- Berubah niat.
- Membelakangi kiblat.
- Makan dan minum.
- Tertawa terbahak-bahak.
- Murtad.
Sholat Wustho dan Jenis Ibadah
Dalam kesempatan ini, Ustadz Yazid juga menyinggung tentang Sholat Wustho, yang dalam praktiknya bisa merujuk pada sholat Dzuhur atau Asar. Beliau menekankan pentingnya menjaga kualitas ibadah, baik ibadah Mahdho (ibadah murni paket dari Allah, seperti bacaan sholat) maupun Ghoiru Mahdho (ibadah tambahan yang dianjurkan, seperti dzikir dan doa-doa tambahan).
Dengan pengajian ini, para guru dan karyawan mendapatkan pemahaman lebih utuh tentang kesempurnaan sholat dan pentingnya menjaga rukun, sunnah, serta adabnya. Harapannya, wawasan ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi teladan bagi para siswa.
Kepala Madrasah menegaskan bahwa kegiatan ini adalah salah satu upaya membangun budaya religius di lingkungan MTsN 4 Jombang. “Pemahaman agama yang kuat akan membentuk karakter yang kokoh, baik bagi guru, karyawan, maupun siswa,” ujarnya.
Pengajian diakhiri dengan doa bersama, diiringi harapan agar kegiatan ini terus berlanjut secara rutin, menjadi penguat iman, dan pembimbing amal ibadah di madrasah.
0 Comments