JOMBANG – Mereka mungkin masih duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah, tetapi langkah kecil yang mereka lakukan pada Sabtu hingga Senin, 11 sd 13 Oktober 2025, membuktikan bahwa kepedulian tidak mengenal usia. Berdasarkan Surat Instruksi Yayasan Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang Nomor 1151/Ym/Ph/A.I/X/2025, seluruh siswa-siswi MTsN 4 Denanyar Jombang dengan penuh semangat terlibat dalam pengumpulan “Koin HSN 2025”.

Gerakan filantropi sederhana nan penuh makna ini diinisiasi oleh Lazisnu PCNU Kabupaten Jombang sebagai bagian dari peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025. Namun, di tangan para generasi Z yang enerjik ini, pengumpulan uang receh berubah menjadi sebuah pelajaran hidup tentang empati, kepedulian sosial, dan arti berbagi.

Kardus Sederhana, Wakaf Besar Harapan

Dipimpin oleh pengurus OSIM, gelombang aksi kepedulian ini menyebar ke semua kelas. Dengan peralatan yang sederhana—hanya bermodalkan kotak kardus yang dihiasi dengan tulisan-tulisan penyemangat—setiap kelas menjadi pusat pengumpulan donasi. Nuansa kekinian dan kekompakan terlihat jelas, di mana siswa-siswi saling mengingatkan dan berlomba-lomba menyumbangkan uang koin mereka.

“Kami ingin siswa tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga belajar menjadi pemberi manfaat,” ujar salah seorang guru pendamping OSIM. “Ini adalah pendidikan karakter langsung; belajar bahwa kepedulian bisa dimulai dari hal yang paling sederhana, bahkan dari sekadar uang logam yang sering terabaikan di saku celana.”

Setiap Koin Bercerita, Setiap Rupiah Bermakna

Hasil pengumpulan koin ini bukanlah sekadar angka di laporan keuangan. Ia akan disalurkan oleh Lazisnu PCNU Jombang untuk memberikan beasiswa kepada santri dan pelajar kurang mampu di wilayah Kabupaten Jombang. Dengan demikian, setiap koin yang dikumpulkan oleh siswa MTsN 4 Jombang akan langsung menyentuh kehidupan saudara mereka, meringankan beban dan menerangi masa depan.

“Kami keluarga besar MTsN 4 Jombang mendukung penuh kegiatan ini,” tegas pernyataan dari pihak madrasah. Ada kerendahan hati yang terpancar dalam pesan mereka, “Kami hanyalah debu butiran pasir, namun kami belajar untuk dapat bermanfaat bagi sesama.” Sebuah pernyataan yang merendah, tetapi justru meninggikan, karena menunjukkan esensi sebenarnya dari berbagi: tidak soal besar kecilnya, tetapi soal ketulusan dan niat untuk menebar manfaat.

Filantropi Ala Gen Z: Belajar Peduli Sejak Dini

Gerakan Koin HSN 2025 di MTsN 4 Denanyar Jombang ini adalah sebuah teladan. Ia menunjukkan bahwa semangat filantropi dan gotong royong dapat disemai dengan cara yang relevan bagi generasi muda. Mereka tidak diajari dengan teori-teori berat, tetapi diajak untuk terjun langsung dalam aksi nyata yang hasilnya dapat mereka rasakan dampaknya bagi komunitas terdekat.

Di sini, mereka belajar bahwa kepedulian sosial bukanlah wacana. Ia adalah aksi. Ia adalah tentang menyisihkan sedikit rezeki, betapapun kecilnya, untuk kebahagiaan dan kemajuan orang lain. Mereka diajarkan empati—kemampuan untuk membayangkan kesulitan yang dihadapi teman sebaya mereka dan memiliki dorongan untuk membantu.

Hari itu, di setiap denting koin yang jatuh ke dalam kardus, terkandung doa, harapan, dan pelajaran tentang kemanusiaan. MTsN 4 Denanyar Jombang sekali lagi membuktikan komitmennya tidak hanya dalam mencetak siswa yang cerdas secara akademik, tetapi juga manusia yang berhati lembut, peka terhadap lingkungan, dan selalu terdorong untuk berbuat baik. Sebuah inspirasi bahwa dari koin-koin receh, bisa lahir generasi penerus bangsa yang kaya akan empati dan kepedulian.

By : Solomon & Sonifin