Jombang, Rabu 24 September 2025 – Sebuah kisah haru sekaligus penuh pelajaran hadir dari kegiatan home visit yang dilakukan tim MTsN 4 Jombang ke kediaman seorang siswanya. Kegiatan ini bukan sekadar kunjungan formal, melainkan wujud kepedulian nyata madrasah terhadap kondisi kesehatan dan pendidikan peserta didiknya.
Adalah Hamzah Muhammad, siswa kelas 7C, yang hampir 15 hari tak dapat hadir di sekolah lantaran sakit. Menyadari kondisi ini, pihak madrasah melalui wali kelas, Ibu Agustin Wahyuningtyas, bersama pihak BK yaitu Bapak Mokh. Khusen Rohman dan Ibu Nurul Fatihah, memutuskan untuk melakukan home visit ke rumah Hamzah yang beralamat di Desa Jeding, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. kegiatan ini didampingi oleh Waka Kesiswaan Bapak Umarul Faruk, serta 2 teman sekelas Hamzah Muhammad.
Sesampainya di kediaman, rombongan madrasah disambut hangat oleh kedua orang tua Hamzah, Bapak Muhammad Zainuri dan Ibu Darwati. Sambutan penuh keramahan itu mencairkan suasana, sekaligus menunjukkan betapa pihak keluarga merasa dihargai atas kepedulian madrasah terhadap putra mereka.
Kronologi Sakit dan Ujian Kesabaran
Hamzah, yang saat ini berasrama di Pondok Pesantren An Najah, awalnya hanya mengalami panas tubuh. Namun panas tersebut tak kunjung mereda meski sudah berhari-hari. Orang tua pun kemudian memutuskan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium, yang akhirnya berlanjut ke USG. Dari hasil pemeriksaan, dokter menemukan adanya kista pada batu ginjal Hamzah.
Sebuah kabar yang tentu saja mengejutkan, terlebih penyebab utama munculnya kista itu kemungkinan berasal dari kebiasaan kecil yang sering diremehkan: menahan kencing sejak masa sekolah dasar. Kebiasaan sederhana yang semula dianggap sepele, kini berbuah masalah kesehatan serius.
Penanganan dan Harapan
Meski begitu, orang tua Hamzah menyampaikan bahwa dokter memberi arahan pengobatan tanpa operasi. Terapi berupa memperbanyak minum air putih dan kontrol rutin setiap tiga bulan sekali melalui pemeriksaan laboratorium dan USG akan menjadi langkah utama. Saat ini Hamzah sedang dalam masa pemulihan, dan pihak keluarga optimis dalam waktu dekat anaknya bisa kembali sehat, bersemangat, dan hadir kembali mengikuti pelajaran di MTsN 4 Jombang.

Pelajaran Berharga dari Sebuah Kebiasaan
Bapak Mokh. Khusen Rohman, guru BK yang ikut serta dalam kunjungan, menyampaikan pesan penuh makna.
“Kita harus memperhatikan kebiasaan-kebiasaan kecil dari anak-anak. Kebiasaan buruk walaupun kecil, jika sudah menumpuk dan tidak segera diubah, bisa menjadi sesuatu yang fatal di kemudian hari,” ujarnya.
Pernyataan tersebut menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa kesehatan anak tidak hanya bergantung pada pengobatan, tetapi juga pada pola hidup sehari-hari yang sering kali terabaikan.
Madrasah Sebagai Rumah Kedua
Kegiatan home visit ini menunjukkan betapa MTsN 4 Jombang tidak hanya fokus pada capaian akademik, tetapi juga peduli terhadap kondisi fisik, mental, dan sosial siswanya. Madrasah hadir sebagai rumah kedua, tempat siswa tidak hanya belajar ilmu, tetapi juga mendapat dukungan, perhatian, dan kasih sayang dari para guru.
Kisah Hamzah Muhammad menjadi cermin bagi seluruh civitas madrasah: bahwa setiap anak adalah amanah yang harus dijaga bersama. Dengan kepedulian, doa, dan dukungan, bukan tidak mungkin Hamzah segera pulih dan kembali duduk di bangku kelas bersama teman-temannya.
Lebih dari itu, kisah ini mengajarkan bahwa kebiasaan kecil membentuk masa depan besar. Mari kita mulai dari hal sederhana: menjaga kesehatan, disiplin dalam kebiasaan baik, serta saling peduli terhadap sesama. Karena pendidikan sejati bukan hanya mencetak prestasi, melainkan juga membangun generasi yang sehat, kuat, dan berkarakter.
By : F@r
0 Comments