Kartu Kuning, Simbol Komitmen Sholat Berjamaah di MTsN 4 Denanyar Jombang

by | Oct 9, 2025 | School News | 0 comments

Rabu siang, pukul 12.30 WIB, 8 Oktober 2025. Suasana di Masjid Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang tampak begitu khusyuk dan tertib. Satu per satu siswa MTsN 4 Denanyar Jombang memasuki masjid dengan rapi, menempati saf masing-masing, bersiap melaksanakan sholat Dzuhur berjamaah.

Menjelang iqamah berkumandang, dua guru pembina, Bapak Ata Muzakki dan Bapak Ajib Maulana, berkeliling membagikan kartu berwarna kuning kepada setiap siswa yang sudah duduk tenang di tempatnya. Kartu ini bukan sekadar potongan kertas, melainkan tanda kehormatan dan bukti keikutsertaan dalam sholat berjamaah di madrasah.

Usai sholat, para siswa menyerahkan kembali kartu kuning tersebut kepada bapak dan ibu guru yang telah menunggu di area madrasah. Kartu itu kemudian dikumpulkan oleh wali kelas atau guru pendamping, untuk selanjutnya diserahkan kepada wakil kepala madrasah bidang kesiswaan. Esok harinya, kartu tersebut akan kembali dibagikan seperti biasa sebelum waktu Dzuhur tiba.

Kegiatan ini menjadi rutinitas harian yang mengandung makna mendalam. Bukan karena madrasah tidak percaya kepada siswanya, tetapi justru sebagai sarana pembentukan karakter religius, disiplin, dan tanggung jawab. “Kami tidak sedang menguji kejujuran siswa, tapi sedang menanamkan komitmen terhadap perintah Allah, yaitu menjaga sholat berjamaah. Ini bagian dari pendidikan karakter yang kami hidupkan setiap hari,” ujar salah satu guru pembina.

Melalui kebiasaan sederhana ini, MTsN 4 Denanyar Jombang menanamkan pesan bahwa ibadah bukan hanya rutinitas, melainkan pondasi kepribadian. Setiap siswa belajar menghargai waktu, menjaga ketertiban, serta merasakan kebersamaan dalam beribadah. Guru pun hadir bukan hanya sebagai pengawas, tetapi sebagai teladan dan pendamping spiritual yang menumbuhkan semangat jamaah di hati para siswa.

Kartu kuning ini menjadi simbol integrasi antara nilai agama dan nilai karakter. Ia mengajarkan kedisiplinan, keikhlasan, dan tanggung jawab pribadi — tiga hal yang menjadi ruh dalam pendidikan di MTsN 4 Denanyar Jombang.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala MTsN 4 Denanyar Jombang, Bapak Sulthon Sulaiman, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi pembentukan karakter siswa secara menyeluruh.

“Kami ingin sholat berjamaah menjadi budaya, bukan sekadar kewajiban. Lewat kartu kuning ini, siswa dilatih tertib, disiplin, dan bertanggung jawab. Inilah pendidikan karakter yang sesungguhnya — membentuk kebiasaan baik yang berakar pada ketaatan kepada Allah dan penghormatan kepada guru,” ujar beliau.

Dengan komitmen yang terus dijaga setiap hari, MTsN 4 Denanyar Jombang membuktikan bahwa pendidikan karakter tidak hanya diajarkan melalui kata-kata, tetapi melalui kebiasaan dan keteladanan nyata. Dan di balik selembar kartu kuning yang tampak sederhana itu, tersimpan semangat besar: menegakkan sholat berjamaah, membangun disiplin diri, dan menanamkan nilai-nilai Islam yang hidup di setiap jiwa santri madrasah.

By : Solomon

Author

Artikel ini telah dibaca:

Written by

Related Posts

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *