Kebersamaan bukanlah sekadar duduk bersama atau berkumpul dalam satu ruang. Lebih dari itu, kebersamaan sejati lahir ketika ada kepedulian yang tulus, ketika hati merasa terpanggil untuk hadir di saat saudara sedang membutuhkan dukungan. Itulah yang tergambar dari keluarga besar MTsN 4 Jombang, yang pada Sabtu siang (13/9/2025) melangkahkan kaki menuju Rumah Sakit Sakinah Mojokerto untuk membesuk dua putri dari salah satu guru mereka, Ibu Agustin Wahyuningtyas.
Di balik kunjungan itu, tersimpan pesan yang sangat dalam. Bahwa silaturahmi bukan hanya rutinitas, tetapi ikatan hati yang menjadikan madrasah seperti rumah kedua. Ketika satu bagian keluarga sakit, seluruh anggota turut merasakan perihnya. Dan ketika doa-doa dipanjatkan bersama, di situlah lahir kekuatan yang kadang jauh lebih ampuh dari sekadar obat.
Pak Musonnifin, Wakil Kepala Bidang Humas MTsN 4 Jombang, dengan lugas menggambarkan rasa kebersamaan tersebut. Menurutnya, keluarga Bu Agustin adalah bagian dari keluarga besar madrasah. Maka, wajar jika sakit yang dirasakan oleh mereka juga dirasakan bersama. Ungkapan ini sederhana, tetapi sarat makna: kita hidup bukan untuk diri sendiri, melainkan untuk saling meneguhkan.
Kehadiran para guru lain—Pak Reno Junaidi, Pak Umarul Faruq, Ibu Lilik Khoiriyah, dan beberapa rekan lain—juga menambah kuat pesan moral dari peristiwa itu. Bahwa di balik kesibukan mengajar, mendidik, dan mengelola madrasah, ada ruang luas untuk peduli, berbagi, dan saling menguatkan.
Nilai kepedulian dan empati adalah jiwa dari pendidikan itu sendiri. Anak-anak didik tidak hanya membutuhkan ilmu pengetahuan, tetapi juga teladan nyata tentang bagaimana bersikap di tengah kehidupan. Dari para gurulah nilai itu mengalir—dengan memberi contoh bahwa tangan yang terulur untuk membantu sesama adalah pengajaran paling berharga.
Kunjungan itu bukan hanya tentang menjenguk orang sakit. Ia adalah simbol bahwa MTsN 4 Jombang bukan sekadar institusi pendidikan, melainkan keluarga besar yang menyatu oleh doa, perhatian, dan cinta kasih. Sebuah pengingat bagi kita semua, bahwa kebersamaan dan kepedulian adalah harta yang tak ternilai, dan empati adalah jembatan yang menyatukan hati dalam suka maupun duka.
Sulthon Sulaiman
Kepala MTsN 4 Jombang
0 Comments